KODAM JAYA (14/12),- Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Efendi Syarif memimpin rombongan dalam acara Anjangsana bagi para Purnawirawan dan Warakawuri Angkatan Darat dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika Tahun 2009 bertempat di Komplek Perumahan Seroja Bekasi Utara Kabupaten Bekasi. Jumat (11/12).
Hadir dalam rombongan tersebut Komandan Korem 051/Wijayakarta Kolonel Inf Sunindyo, Asisten Teritorial Kasdam Jaya Kolonel Inf A Surachmadji, Asisten Teritorial Kaskostrad, Asisten Intelijen Kopassus, Komandan Kodim 0507/Bekasi, Kabintaldam Jaya, Kajasdam Jaya, Wakil Ketua Persit PD Jaya. Tujuan dari acara ini adalah untuk melihat lebih dekat keluarga besar Pejuang yang ada di Komplek Seroja dan ingin selalu menjalin silaturrohmi lebih mempererat tali persaudaraan diantara Keluarga Besar TNI Angkatan Darat.
Dalam sambutan tertulis Pangdam Jaya/Jayakarta yang dibacakan oleh Waaster Kasad menyampaikan bahwa, melalui kegiatan ini ingin berbagi rasa dan mewujudkan kepedulian sosial sekaligus melakukan silaturrohmi dengan bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian, yang kita tahu selama ini telah berbuat banyak dalam berjuang dan berkorban untuk membela Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang kita cintai di kancah perjuangan.
Pangdam juga mengingatkan bahwa, sikap sosial yang sejalan dengan ajaran agama ini harus mampu kita wujudkan setiap saat, sesuai dengan kekuatan dan kemampuan kita masing-masing. Berkaitan dengan itu sebagai wujud simpati, rasa syukur dan kepedulian kami kepada Keluarga Besar Pejuang Seroja serta masyarakat sekitar, pada kesempatan ini kami berkeinginan untuk memberikan tali kasih dan sedikit bantuan kepada warga di sini.
Pada akhir sambutannya Pangdam mengharapkan hendaknya pemberian ini tidak dinilai dari besar kecilnya tali kasih yang diterima, akan tetapi mohon dimaknai sebagai wujud kepedulian kami yang tulus untuk turut membantu dalam meringankan beban keluarga disini, sekaligus dapat menjalin ikatan emosional sebagai Keluarga Besar TNI Angkatan Darat dalam rangka membangun kebersamaan dan Kemanunggalan antara Prajurit TNI dengan masyarakat, apa yang kami berikan ini masih jauh dari memuaskan dan tidak sebanding dengan apa yang telah bapak ibu lakukan kepada Bangsa dan Negara selama ini.
Adapun sumbangan yang diberikan kepada Yayasan Seroja berupa uang sebanyak Rp 20 juta dan sembako 270 paket yang diterimakan Pimpinan Yayasan Seroja Kolonel (Purn) Roni.
Senin, 28 Desember 2009
Minggu, 27 Desember 2009
Definisi dan jenis Macam Masalah Sosial Dalam Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
masalah angka kelahiran di Indonesia
ndonesia dengan jumlah penduduknya kira-kira 185 juta, termasuk negara-negara yang paling banyak jumlah penduduknya. Karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan jumlah penduduk ini penting sekali di Indonesia. Kalau di masa depan jumlah ini mau jadi lebih banyak lagi, pasti ada lebih banyak masalah sosial lagi. Pemerintah Indonesia sudah mengambil dua macam tindakan untuk mencegah masalah sosial ini. Yang pertama adalah program KB atau Keluarga Berencana dan yang kedua adalah program transmigrasi. Kedua program ini sudah lama dapat banyak kritik, dari dalam negeri dan dari luar negeri. Di bawah ini, saya mau meneliti salah paham program ini.
Program transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya, kalau ada tempat di mana ada terlalu banyak penduduk, di sana pasti ada banyak masalah, seperti masalah kesehatan, masalah tanah, dan masalah sosial yan lain. Untuk mencegah masalah itu, pemerintah coba memindahkan penduduk dari tempat-tempat seperti itu ke tempat yang lain di mana jumlah penduduknya sedikit. Jadi dulu, penduduk Jawa, Madura dan Bali sudah dipindahkan ke Irian Jaya, Sumatra, dan Kalimantan.
Saya rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk Indonesia. Peserta program transmigrasi diberi sebuah rumah, alat-alat untuk bertani dan sedikit uang. Ada sekolah dan puskesmas. Setelah dipindahkan, kehidupan mereka lebih baik daripada dulu.
Program ini dapat banyak kritik. Kritik yang pertama adalah mengenai hutan yang menghilang karena transmigran. Mereka menebang pohon-pohon untuk mempersiapkan ladang mereka. Kemudian, dulu ada kelompok transmigran di Kalimantan yang tidak diberi fasilitas untuk bertani. Jadi, mereka tidak bisa berdikari (yaitu: "BERDIri di atas KAkinya sendiRI"). Juga ada masalah kehilangan tempat tinggal orang setempat seperti orang Kubu di Sumatra dan orang Dayak di Kalimantan. Tanah mereka diambil orang transmigran yang baru. Menurut saya, masalah-masalah ini dibesarkan dengan sengaja. Program transmigrasi memang berhasil. Sudah 3.6 juta orang dipindahkan dalam program ini, dan kehidupan mereka sekarang jauh lebih baik daripada dulu.
Dalam program Keluarga Berencana ("Dua Anak Cukup!"), suami-istri diberi informasi dan alat/obat kontrasepsi. Dengan ini, pemerintah mencoba untuk mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Kritik atas program ini adalah kritik mengenai obat kontrasepsi yang bernama "Norplant". Perempuan yang pakai Norplant itu tidak bisa beranak lagi untuk selamanya. Dan ada juga orang yang bilang bahwa perempuan dipaksa untuk pakai Norplant ini (Norplant ada sebuah obat yang disuntikkan di bawah kulit).
Program transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya, kalau ada tempat di mana ada terlalu banyak penduduk, di sana pasti ada banyak masalah, seperti masalah kesehatan, masalah tanah, dan masalah sosial yan lain. Untuk mencegah masalah itu, pemerintah coba memindahkan penduduk dari tempat-tempat seperti itu ke tempat yang lain di mana jumlah penduduknya sedikit. Jadi dulu, penduduk Jawa, Madura dan Bali sudah dipindahkan ke Irian Jaya, Sumatra, dan Kalimantan.
Saya rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk Indonesia. Peserta program transmigrasi diberi sebuah rumah, alat-alat untuk bertani dan sedikit uang. Ada sekolah dan puskesmas. Setelah dipindahkan, kehidupan mereka lebih baik daripada dulu.
Program ini dapat banyak kritik. Kritik yang pertama adalah mengenai hutan yang menghilang karena transmigran. Mereka menebang pohon-pohon untuk mempersiapkan ladang mereka. Kemudian, dulu ada kelompok transmigran di Kalimantan yang tidak diberi fasilitas untuk bertani. Jadi, mereka tidak bisa berdikari (yaitu: "BERDIri di atas KAkinya sendiRI"). Juga ada masalah kehilangan tempat tinggal orang setempat seperti orang Kubu di Sumatra dan orang Dayak di Kalimantan. Tanah mereka diambil orang transmigran yang baru. Menurut saya, masalah-masalah ini dibesarkan dengan sengaja. Program transmigrasi memang berhasil. Sudah 3.6 juta orang dipindahkan dalam program ini, dan kehidupan mereka sekarang jauh lebih baik daripada dulu.
Dalam program Keluarga Berencana ("Dua Anak Cukup!"), suami-istri diberi informasi dan alat/obat kontrasepsi. Dengan ini, pemerintah mencoba untuk mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Kritik atas program ini adalah kritik mengenai obat kontrasepsi yang bernama "Norplant". Perempuan yang pakai Norplant itu tidak bisa beranak lagi untuk selamanya. Dan ada juga orang yang bilang bahwa perempuan dipaksa untuk pakai Norplant ini (Norplant ada sebuah obat yang disuntikkan di bawah kulit).
akibat maslah sosial
Banyak Permasalah yg dihadapi masyarakat indonesia contoh dari permasalahan sosial tersebut adalah:
• Kemiskinan
• Tingkat pendidikan rendah
• Tindakan kriminal
• Pengangguran
Apa penyebab dari semua permasalahan itu ? banyak sekali penyebabnya.
o kemiskinan:
Penyebab :
1. banyaknya pengangguran
2. kebutuuhan pokok mahal
Imbas:
tingkat pendidikan rendah.
o Tingkat pendidikan rendah :
Penyebab:
Kemiskinan ( banyak orang miskin tidak bisa menyekolahkan anaknya)
Imbas:
Banyak pengangguran
o Tindakan kriminal:
Penyebab:
Kemiskinan (tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga melakukan tindakan kriminal berupa mencuri / merampok ).
Imbas:
Banyak yang dirugikan.
Contoh:mencuri, merampok, penipuan, dan lain-lain
o Pengangguran:
Penyebab:
1. tingkat pendidikan rendah
2. tidak seimbang antara lapangan kerja dengan warga usia produktif.
Imbas:
Kemiskinan.
Dan jika semua masalah sosial tersebut ingin diselesaikan. Maka yang pertama dibenahi adalah pendidikan karena tingkat pendidikan rendah adalah masalah utama sehingga mempengaruhimasalah lainnya.
• Kemiskinan
• Tingkat pendidikan rendah
• Tindakan kriminal
• Pengangguran
Apa penyebab dari semua permasalahan itu ? banyak sekali penyebabnya.
o kemiskinan:
Penyebab :
1. banyaknya pengangguran
2. kebutuuhan pokok mahal
Imbas:
tingkat pendidikan rendah.
o Tingkat pendidikan rendah :
Penyebab:
Kemiskinan ( banyak orang miskin tidak bisa menyekolahkan anaknya)
Imbas:
Banyak pengangguran
o Tindakan kriminal:
Penyebab:
Kemiskinan (tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga melakukan tindakan kriminal berupa mencuri / merampok ).
Imbas:
Banyak yang dirugikan.
Contoh:mencuri, merampok, penipuan, dan lain-lain
o Pengangguran:
Penyebab:
1. tingkat pendidikan rendah
2. tidak seimbang antara lapangan kerja dengan warga usia produktif.
Imbas:
Kemiskinan.
Dan jika semua masalah sosial tersebut ingin diselesaikan. Maka yang pertama dibenahi adalah pendidikan karena tingkat pendidikan rendah adalah masalah utama sehingga mempengaruhimasalah lainnya.
masalah sosial di Kota besar
Masalah sosial di sebuah negara memang pasti selalu ada. Terlebih ketika terjadi sebuah gejolak / krisis di beberapa hal. Masalah sosial itu sendiri, menurut Soerjono Soekanto adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Seperti misalnya pada krisis ekonomi tahun 1998 lalu. Masalah sosial menjadi isu yang sangat hebat saat itu. Lonjakan harga kebutuhan pokok, bahan bakar, hingga nilai rupiah yang hampir menyentuh angka Rp 19,000 per dolar US nya, membuat masalah sosial menjadi tidak terkendali. Masalah sosial pun sebenarnya adalah sebuah rangkaian permasalahan yang akan menyebabkan keburukan lainnya. Seperti efek domino.
Perusahaan-perusahaan yang bisnisnya rugi dan mengalami kesulitan melakukan pemecatan terhadap ratusan, bahkan ribuan karyawannya. Lalu muncul masalah sosial selanjutnya. Pengangguran menjadi banyak. Banyak orang yang stres karena tidak mampu menghidupi anak istrinya, bahkan menghidupi diri sendiri. Lalu, masalah sosial itu bercabang menjadi tingkat bunuh diri yang tinggi. Bagi sebagian orang yang kurang kuat keyakinan terhadap tangan Tuhan, bunuh diri adalah solusi cepat dan tepat untuk menyelesaikan permasalahannya.
Sebagian orang yang lain memilih cara kekerasan untuk bertahan hidup. Tingkat tindak kekerasan, pemerkosaan, perampokan, hingga pembunuhan menjadi tinggi sekali. Mereka berpikir pendek untuk menyelesaikan masalah sosialnya. Coba perhatikan, di setiap acara televisi yang menayangkan wawancara dengan pelaku perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, atau tindak kejahatan lainnya, hanya ada satu alasan yang mereka ucapkan, " ya, habis gimana mas...untuk bertahan hidup.."
Seperti misalnya pada krisis ekonomi tahun 1998 lalu. Masalah sosial menjadi isu yang sangat hebat saat itu. Lonjakan harga kebutuhan pokok, bahan bakar, hingga nilai rupiah yang hampir menyentuh angka Rp 19,000 per dolar US nya, membuat masalah sosial menjadi tidak terkendali. Masalah sosial pun sebenarnya adalah sebuah rangkaian permasalahan yang akan menyebabkan keburukan lainnya. Seperti efek domino.
Perusahaan-perusahaan yang bisnisnya rugi dan mengalami kesulitan melakukan pemecatan terhadap ratusan, bahkan ribuan karyawannya. Lalu muncul masalah sosial selanjutnya. Pengangguran menjadi banyak. Banyak orang yang stres karena tidak mampu menghidupi anak istrinya, bahkan menghidupi diri sendiri. Lalu, masalah sosial itu bercabang menjadi tingkat bunuh diri yang tinggi. Bagi sebagian orang yang kurang kuat keyakinan terhadap tangan Tuhan, bunuh diri adalah solusi cepat dan tepat untuk menyelesaikan permasalahannya.
Sebagian orang yang lain memilih cara kekerasan untuk bertahan hidup. Tingkat tindak kekerasan, pemerkosaan, perampokan, hingga pembunuhan menjadi tinggi sekali. Mereka berpikir pendek untuk menyelesaikan masalah sosialnya. Coba perhatikan, di setiap acara televisi yang menayangkan wawancara dengan pelaku perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, atau tindak kejahatan lainnya, hanya ada satu alasan yang mereka ucapkan, " ya, habis gimana mas...untuk bertahan hidup.."
Langganan:
Postingan (Atom)